RS EMANUEL

Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional bersama Komunitas Tuli Banjarnegara yang digelar di Pendopo Dipayuda Banjarnegara menjadi momen penting dalam rangka Pekan Tuli Internasional. Melalui tema “Peka Tuli sebagai ruang bersama bahwa Tak Ada Hak Asasi Tanpa Ada Hak Bahasa Isyarat”, kegiatan ini mengajak seluruh masyarakat untuk lebih memahami bahwa bahasa isyarat bukan sekadar alat komunikasi, melainkan bagian dari identitas dan hak asasi manusia. Acara ini juga menjadi wadah silaturahmi antar komunitas, lembaga, dan masyarakat umum untuk memperkuat solidaritas serta membangun kesadaran bersama akan pentingnya akses komunikasi yang inklusif bagi semua.

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mendukung pencapaian dan pemenuhan hak komunikasi yang setara bagi penyandang disabilitas tuli. Melalui edukasi, diskusi, dan berbagai aktivitas kolaboratif, diharapkan stigma keterbatasan terhadap teman tuli dapat berkurang, serta masyarakat semakin menghargai keberagaman cara berkomunikasi. Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi dorongan nyata untuk memperjuangkan pengakuan legal bahasa isyarat sebagai bahasa resmi di Indonesia, sehingga setiap individu, tanpa terkecuali, dapat berpartisipasi penuh dalam kehidupan sosial, pendidikan, dan pembangunan bangsa.