Merengkuh Kerapuhan, Menebarkan Kebenaran
Gbr. Cover Merengkuh Kerapuhan, Menebarkan Kebenaran - RSEMANUEL ©2021
Bacaan Amsal 16: 8-9
_Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan._
_Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya_.
Gaya hidup yang secara umum terjadi pada era akhir-akhir ini mengindikasikan pola hedonism (mendewakan kenikmatan), konsumerisme (dimana orang membeli berbagai barang semata-mata utuk kesenangan membeli, bukan karena kebutuhan), materialisme (adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata). Cara pandangan seperti ini sangat rentan terhadap godaan menghalalkan segala cara. Secara tidak sadar orang cenderung mengutamakan kepuasan diri. Akibatnya adalah, nilai keadilan dan kebenaran bahkan kemanusiaan diabaikan.
Bacaan kita hari ini (Amsal 16:8-9) menolong kita dalam mengambil keputusan etis. Kebenaran dan keadilan harus menjadi nilai utama dalam kerja dan kehidupan. Pembelaan terhadap nilai ini harus dilakukan dengan kesadaran bahwa ada harga yang harus dibayar. Kemiskinan atau penderitaan yang diwakili dengan ungkapan penghasilan sedikit adalah akibat dari pembelaan terhadap kebenaran dan keadilan.
Dalam pembelaan terhadap kebenaran dan keadilan ini, kita diingatkan akan kekurangan dan kelemahan yang selalu menyatu dengan kemanusiaan kita. Sekuat apapun kita, jangkauan kita hanya sampai pada memikir-mikirkan jalannya, dan penentu dari semua adalah Dia yang mahakuasa.
Di sinilah makna dari mengapa kita harus bersyukur. Kita manusia yang selalu merengkuh kerapuhan ini toh tetap berstatus insan yang terpanggil untuk menebar kebenaran. Tentu saja ini untuk kemuliaan Dia, Tuhan Yesus Kristus yang kita layani sampai hari ini bahkan sampai Ia datang Kembali. Soli Deo Gloria. Amin.
Salam:
Pastoral
Penulis | : pastoral |
Kategori | : RENUNGAN |
Total Views | : 822 |