IGD : (0286) 479-510 Info : (0286) 479-030 Pendaftaran : (0286) 479-454 WA : 08112992111 HotLine Keluhan : 08112705252

Rasa Miskin di Hadapan Allah

Wednesday, 24 November 2021 05:24 WIB
rsemanuel-cover-news-2021/12/18/rasa-miskin-di-hadapan-allah
Gbr. Cover Rasa Miskin di Hadapan Allah - RSEMANUEL ©2021

Bacaan: Yakobus 4:7-10

*_“Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu”_* (Yakobus 4:10)

Dalam *KHOTBAH DI BUKIT* yang disabdakan oleh Tuhan Yesus, terdapat bagian yang terkenal dengan sebutan sabda bahagia. Sabda Bahagia itu diawali dengan sabda yang berbunyi: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (Matius 5:3). Miskin dihadapan Allah tidak berhubungan dengan harta benda, juga kekayaan, kekuasaan dll yang bersifat duniawi.

Merasa miskin dihadapan Allah, adalah rasa tidak berdaya dihadapan Allah yang memiliki segala sesuatu di sorga dan di bumi. Yang berkuasa menciptakan segala sesuatu yang ada, termasuk manusia.

Manusia di dalam keberdosaannya, ia tidak bisa melepaskan diri dari derita dan hukum yang diakibatkan oleh dosanya. Manusia itu miskin dihadapan Allah. Ia telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Kesegambaran dengan Allah yang disematkan Allah ketika diciptakan (Kej. 1:26) telah hilang oleh dosa manusia itu sendiri. Manusia telah kehilangan kemuliaan sebagai citra Allah. Inilah yang dimaksud dengan kemiskinan itu.

Bagi kita sebagai orang percaya, tidak ada sikap yang lebih baik kecuali sikap rendah hati, sikap yang menyadari ketakberdayaannya di hapan Allah. Ini, artinya sikap tergantung pada Allah. Kita tidak mungkin selamat tanpa Allah. Segala sesuatu yang ada dalam hidup kita berasal dari Allah. Rasa miskin dihadapan Allah ini terwujud dalam sikap rendah hati, rasa syukur dan memuliakan Allah.

Apa pun yang dimiliki didunia ini (kekayaan, kewibawaan, kehormatan, kekuasaan, sungguh tidak menolong untuk keselamatan kita. Semua itu baru bermakna jika dipandang, dihayati dan diperlakukan sebagai anugerah/ rahmat untuk menjadi sarana memuliakan Allah dan menyejahterakan sesama. Maka, jangan bangga dengan segala yang ada dalam hidup kita, melainkan bersyukurlah. Sikap rendah hati dan tulus itulah yang berkenan kepada Allah. Dan Allah akan menganggap benar orang yang rendah hati ini.

 *_Pada akhirnya, seperti Lazarus yang tidak diperhatikan oleh orang kaya itu, ia boleh duduk di pangkuan Bapa Abraham_* (Lukas 16:23). Amin.

 

Salam : Pastoral

Penulis : pastoral
Kategori : RENUNGAN
Total Views : 705