Melayani Tuhan, Melayani Manusia
Gbr. Cover Melayani Tuhan, Melayani Manusia - RSEMANUEL ©2021
Bacaan: 2 Korintus 8:11-12
*_“Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu”_* (2 Korintus 8:11b)
Kata-kata Presiden RI yang ke-7 yang selalu terngiyang di telinga saya dan menggetarkan hati saya (mungkin juga telinga orang lain) adalah: *_“kalau itu demi bangsa dan rakyat Indonesia, semua akan saya pertaruhkan. Jabatan saya akan saya pertaruhkan, dan saya rela tidak popular._*
Inilah yang menurut saya, orang tidak hanya sekedar bekerja. Ini pelayanan. Pelayanan adalah tindakan yang mengutamakan pihak yang dilayani dengan segala konsekwensinya bahkan mempertaruhkan apapun untuk menuntaskan pelayanan itu. Pelayanan yang demikian mencerminkan sikap kesungguhan, rendah hati dan ketulusan.
Dalam memotivasi jemaat di Korintus, Rasul Paulus menunjuk Jemaat di Makedonia (ayat 1). Jemaat di Makedonia sedang berada dalam kondisi yang tidak mapan. Rasul Paulus menyebut mereka: *_”selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan_* (ayat 2). Dengan mengemukakan keberadaan Jemaat di Makedonia, Rasul bermaksud memotivasi jemaat di Korintus untuk giat dalam hal pelayanan.
Kata kunci dalam prasha ayat 11b adalah kerelaan. Berarti ini persoalan hati. Dan yang bisa melihat kerelaan ini adalah hanya Allah sendiri. Kerelaan ini merupakan pintu bagi tindakan yang baik dan tulus. Dengan kerelaan dan ketulusanlah orang atau pihak yang menerima pelayanan meresa bahwa Tuhan sendiri yang sedang bertindak bagi mereka. Ada saatnya situasi yang extrem, kerelaan ini menuntut totalitas kita, yakni demi kepentingan seseorang yang kita layani, dari kita dituntut pengorbanan yang melebihi kerelaan kita. Yang perlu kita pahami dan kita sadari adalah, bahwa pengorbanan itu harus kita lakukan dengan rela karena cinta. Amat sangat sulit, bahkan hampir mustahil, absurd tapi itulah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus terhadap kita. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus untuk kita, itulah yang lakukan oleh Tuhan Yesus kepada Allah Bapa yang mengutusNya. Apa yang sudah, sedang dan akan terus dilakukan Kristus bagi kita bertindih kuat dengan apa yang Dia lakukan kepada Allah Bapa. Dan itu memuat pesan pengutusan kepada kita agar kita juga melalakukan hal serupa. Jadi, pelayanan kita kepada sesama bertindih kuat dengan pelayanan kita kepada Allah. Amin.
Salam : Pastoral
Penulis | : pastoral |
Kategori | : RENUNGAN |
Total Views | : 596 |