RS EMANUEL

Bacaan: Kisah Para Rasul 4:32-35

Ketika iblis berupaya merusak rencana dan karya Allah melalui penganiayaan dan pengejaran (persekusi) bahkan pembunuhan terhadap orang-orang percaya, justru Allah menjadikannya kesempatan untuk membangunnya. Oleh karena pengejaran dan penganiayaan itu mereka bersembunyi, berkumpul di suatu rumah. Tetapi, bersembunyi itu bukan sekedar _golèk_ slamet, tetapi orang – orang percaya berkumpul sambil membangun kehidupan bersama, mereka bersekutu, mereka berdoa bersama dan saling menguatkan.

Dalam kehidupan itu mereka mengasah cinta kasih diantara mereka dengan menghayati hidup yang sehati dan sejiwa. Mereka menghapus klaim kepemilikan terhadap apapun yang mereka. Persekutuan mereka terletak pada rasa bahwa mereka adalah milik bersama, milik semua, milik orang lain juga. Ada praktek saling menutup kekurangan yang lain. Apa yang mereka punyai mereka menjadikan sebagai berkat bagi yang lain. Tindakan saling menghibur dan menguatkan serta saling mencukupkan kebutuhan diantara mereka itulah makna mereka saling menjadi berkat. Bahkan yang mereka didalam kelompok mereka sendiri mereka menjadi berkat, tetapi orang-orang diluar kelompok itu menerima berkat berupa kesaksian hidup kelompok orang percaya itu.

Secara kelembagaan, kita masing-masing adalah bagian dari gereja dimana kita menjadi anggota atau umat dalam gereja itu. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari dan secara pribadi kita adalah gereja, karena Tuhan bekerja di pribadi kita masing-masing. Dan dimana kita terikat dalam kerja-sama, kita adalah gereja yang dipanggil mewujudkan persekutuan dan kesaksian.

Sebagaimana jemaat perdana di jaman Para Rasul, kita orang – orang percaya pada jaman ini dipanggil mewujudkan panggilan rasuli, yakni mewujudkan hidup dalam persekutuan yang saling menjadi berkat. Dalam kesalingan memberkati ini secara bersama-sama atau secara personal hidup kita menjadi berkat bagi sesama, agar semakin banyak orang yang menjadikan berkat bagi orang lain yang pada gilirannya hanya nama Kristus saja yang dipermuliakan. Amin.

Salam:

Pastoral