IGD : (0286) 479-510 Info : (0286) 479-030 Pendaftaran : (0286) 479-454 WA : 08112992111 HotLine Keluhan : 08112705252

Seimbangkan Pelayanan dan Spiritualitas

Monday, 07 June 2021 07:20 WIB
rsemanuel-cover-news-2021/06/07/seimbangkan-pelayanan-dan-spiritualitas
Gbr. Cover Seimbangkan Pelayanan dan Spiritualitas - RSEMANUEL ©2021

Bacaan: Lukas 5: 12-16 (12 – 13; 16)

(13)Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 

(16)Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa. 

Bacaan Lukas 5:12 – 16 ini menunjukkan sikap Tuhan Yesus yang memandang dan memperlakukan hidup secara holistik. Si kusta ini tidak hanya ditemui bahwa ia sedang sakit kusta yang perlu disembuhkan. Tetapi Yesus melihat bahwa si kusta ini disadarkan akan pentingnya relasi dengan Allah. Maka si kusta yang sudah sembuh disuruh memperlihatkan diri kepada imam yang merupakan Lembaga yang memiliki legalitas untuk menyatakan bahwa ia sudah tahir kepada masyarakat. Tetapi ia juga harus selalu ingat relasinya dengan Allah yang dari padaNyalah ia ditahirkan, dengan cara mempersembahkan dirinya. 

Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi (ayat 16) untuk berdoa. Di tengah-tengah kepadatan waktu dalam karyaNya, Yesus tetap merasa perlu mengambil khusus untuk berdoa.

Yesus selalu menjaga keseimbangan antara karya penyelamatan terhadap manusia dan relasinya dengan Allah Bapa. 

Itu pun yang harus kita lakukan dalam hidup ini. karena ketaatan kepada Allah harus diwujujukan dengan cara mengseimbangkan pelayanan dan perasekutuan dengan sesama di satu sisi dan doa (kotemplasi) dalam rangka memelihara relasi kita dengan Allah di sisi yang lain. Ketidak seimbangan akan menimbulkan kehidupan yang berat sebelah. Hanya menekan pelayanan akan menyebabkan kebanggaan diri atau kepuasan sesaat yang tidak bertahan lama. Namun jika hanya menekankan doa atau hal-hal yang rohani, ini akan menyebabkan kesombongan rohani, kita merasa lebih saleh, lebih rohani dari saudara – saudara kita yang lain. Ini rentan terhadap timbulnya ketidak- nyamanan dalam bangunan relasi diantara kita.

Namun dengan terciptanya keseimbangan antara pelayanan dan relasi kita dengan Tuhan (melalui doa, persekutuan dan aktifitas rohani yang lain) akan selalu mengingatkan kita tentang perlunya bersikap rendah hati dan mengucap syukur. Amin.

 

Salam:
Pastoral

Penulis : pastoral
Kategori : RENUNGAN
Total Views : 415